Aksi Nyata Pelaksanaan Assesmen Diagnostik di Awal Semester untuk Persiapan Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia oleh H. Raden Dalhar Pilihanto, M.Pd

9 Februari 2023 at 03:25 (Tak Berkategori)


Latar Belakang
Lembaga pendidikan khususnya sekolah merupakan lembaga yang mendidik calon generasi penerus yang mumpuni dalam segala aspek kehidupan pada nantinya. Sebagai lembaga yang berfungsi mencetak kader generasi bangsa yang mumpuni segala aspek dari imput, proses, dan output harus benar-benar diadakan treatmen yang benar dan tepat. Sejak awal masuk di suatu lembaga idealnya sudah ada alat yang untuk mendeteksi apa yang dimiliki siswa baik kompetensi, kendala, dan kelemahan yang ada. Dengan hal tersebut, pada saat proses sekolah melalui tenaga pendidik mampu mengetahui kompetensi dan kelemahan yang ada sehingga dapat memilih materi, metode, teknik, dan media yang tepat. Pada akhirnya setelah proses diperlukan assesmen dan evaluasi yang tepat pula untuk dapat mengukur secara akurat dari proses yang telah dilakukan sehingga didapatkan output yang benar-benar berkualitas.
Salah satu kegiatan assessment yang pada Kurikulum Merdeka ini sangat digalakkan adalah assesment diagnostik. Assesment ini sangat penting untuk dilakukan. Asesmen diagnostik adalah sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa, serta karakteristik siswa sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik yang beragam
Asesmen diagnostik dapat dilaksanakan secara berkala pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain. Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.
Manfaat pelaksanaan diagnostik kesulitan belajar yaitu guru dapat menentukan pembelajaran yang tepat mulai dari perencanaan, penyiapan materi, metode, media, serta evaluasi sesuai dengan keadaan kelas. Karena tentu berbeda perlakuan pembelajaran untuk kelas dengan siswa berkesulitan belajar dengan kelas yang biasa.
Tujuan Aksi Nyata Assesment Diagnostik
Hasil assesmen diagnostik ini merupakan gambaran awal kompetensi dan kelemahan yang ada pada siswa. Dari hasil inilah guru mempunyai modal pengetahuan berupa kompetensi dan kelemahan yang dimiliki siswa sehingga guru dapat memebuat perencanaan pengajaran yang tepat. Oleh karena itu, hasil assessment perlu dianalisis dan hasilnya digunakan untuk keperluan penetapan materi, strategi, metode, dan teknik mengajar, serta media pembelajaran selanjutnya

Deskripsi Aksi Nyata
Sebelum pembelajaran di awal tahun ajaran, pendidik perlu mengetahui kompetensi awal yang dimiliki siswa. Kompetensi awal siswa ini dapat kita lihat dari hasil imput data nilai siswa dalam pelaksanaan PPDB. Selanjutnya pendidik membuat perencanaan assesmen awal dengan menetapkan hari dan waktu pelaksanaan, menganalisis KD, dan dilanjutkan membuat soal assessment awal.
Pada tahap selanjutnya adalah pelaksanaan assessment. Untuk teknis pelaksanaan assessment pendidik menggunakan google form agar mudah analisis dan penskorannya. Sebelum pelaksanaan assessment, siswa perlu disosialisasikan tentang waktu dan tempat assessment, tujuan assessment, peralatan yang dibawa, dan materi yang dipelajari. Hal ini bertujauan agar pelaksanaan assessment dapat dilaksanakan dengan lancar.

Hasil Aksi Nyata Assesment Diagnostik
Dari hasil assessment diagnotik yangdilaksanakan diikuti oleh 77 siswa dan diperoleh data sebagai berikut rentang nilai antara 30 s.d. 100. Artinya nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 100. Terdapat 10 siswa yang mendapat nilai dibawah 50. Sebanyak 62 siswa direntang nilai 65 s.d. 85. Untuk nilai di atas 90 sebanyak 4 orang dan 1 orang mendapat nilai 100.

Refleksi
Refleksi pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau siswa memberikan umpan balik kepada guru lain yang sedang melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran dalam hal ini assessment. Refleksi dapat dilakukan dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan yang dilakukan oleh guru atau siswa untuk guru dan siswa, guna mengekspresikan kesan konstruktif, harapan, serta kritik terhadap proses pembelajaran. Dari hasil assessment diagnostic yang diperoleh ada beberapa hal yang dapat dikoreksi dan ditindak lanjuti
1. Assessment diagnostik suatu kegiatan yang sangat bermanfaat oleh karena itu perlu dilaksanakan secara rutin dan perjenjang.
2. Pelaksanakan assessment diagnostik perlu di dijadwalkan sehingga tidak ada jadwal assessment yang tumpang tindih.
3. Pelaksanaan assessment tidak hanya berkaitan dengan mata pelajaran, tetapi dapat juga aspek lain yang menunjang berjalannya proses pendidikan di suatu sekolah.

Tinggalkan komentar